Aku mengenalimu di balik teduh hujan.
Dari setiap rintik yang membentuk bayang di atas tanah.
Dari gerimis yang jatuh di atap rumah.
Dari suara, tawa, gembira, air mata.
Kamu adalah kata pertama yang kukenal.
Biar kubaca berulang-ulang, agar namamu kekal.
Jangan pernah berpikir untuk berbagi dengan yang lain.
Karena tak ada kata cukup, untuk mencintaimu.
Hatiku adalah rumah untukmu.
Kujadikan cintamu cahaya.
Dalam gelap, kau tak akan tersesat untuk kembali.
Kukenali lagi dirimu di balik teduh hujan.
Suara rintik yang jatuh di atap tak pernah berubah.
Jangan pernah pergi lagi.
Telah kutemukan bahagia bersamamu.
Disini
Kini, esok, nanti.
Kita segera menjadi renta.
Hari akan semakin tua.
Telah kuisi waktu, hanya dengan mencintaimu
Hanya dengan memikirkanmu
Tapi mengapa engkau tak pernah tau
Tentang perasaanku padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar