Resensi Teenlit: Honey Money

Judul : Honey Money 

Penulis : Debbie 

 Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 248 halaman

Ukuran Buku : 20 cm
Jenis kertas : HVS buram

Kota terbit : Jakarta

Nomor ISSBN : 978-979-22-5709-0

Tahun terbit : Mei 2010

"It's not about how much love we have in the beginning.

It's about how much love we bulid till the end"

"Gue mau cari cowok tajir!"

begitulah penggalan kalimat pertama pada novel ini. Mendengar kata itu saja kita pasti membayangkan novel ini bercerita tentang kehidupan seorang cewek yang matre. Tapi ternyata setelah saya baca buku ini? tidak. bahkan novel ini menyuguhkan kisah-kisah yang bukan hanya kisah cinta saja, tapi persahabatan, keluarga dan banyak quote-quote yang dapat kita ambil dari buku ini:)

Dee, nama lengkapnya Prity Diana, hendak mencari cowo tajir yang bisa memenuhi keinginannya dalam berpacaran seperti: Pacaran romantis seperti di film dan novel, Dandan cantik, dijemput naik mobil, nonton, lalu makan malam di kafe. Dia melakukan hal seperti ini karena dia bosan dengan mantan pacarnya Elbert yang kurang bisa memusakan keinginannya tersebut.

Lalu dia bertemu dengan Rendy, yang katanya Edward Cullens ala Jakarta. Saat mereka mulai dekat, Dee mendapat informasi bahwa Rendy adalah cowok matre yang hanya mau pacaran dengan cewek kaya. Dee pun mulai menjauhi Rendy karena dia sadar bahwa kehidupan ekonomi keluarganya yang sedehana. Selanjutnya, berbagai konflik pun mewarnai hidup Dee hingga dia pernah jatuh sakit.

Pada bagian tengah cerita, Dee menerima pengakuan dari orang tuanya bahwa sebenarnya Ayahnya bukanlah seorang manajer, melainkan pemilik dari perusahaan tempatnya bekerja. Dengan kata lain, sebenarnya Dee adalah anak orang kaya. Kenyataan itu ditutupi orang tuanya karena khawatir putri tunggal mereka tumbuh menjadi anak yang manja dan boros. Akhirnya, orang tua Dee pun memberi tahu semua itu beberapa waktu sebelum ulang tahun Dee yang ke-17. Mereka membuatkan pesta ulang tahun mewah untuk Dee dan bermaksud menguliahkan putrinya itu ke Singapura.

Pada saat yang sama keluarga Rendy mengalami berbagai masalah, hingga Dee mendengar berita bahwa ibunya Rendy meninggal dunia, hubungan mereka semakin merenggang dan Rendy tak ada kabar sedikitpun.

Juga novel ini mengisahkan tentang giatnya usaha Stefan, tetangga Dee untuk merebut hati cewek itu, tapi  ironinya, Dee hanya menyukai Rendy. Dee pun tetap menyayangi Rendy walu tahu bahwa keluarganya tidak kaya lagi, seperti rencananya dahulu, ingin mencari cowo tajir.

Dan diakhir cerita disimpulkan bahwa novel ini bergenre happy ending karena ternyata Rendy dan Dee pada akhirnya bersama kembali. Akhir ceritanya sangat manis, membuat pembaca pasti tersenyum setlah membacanya, seusai galau juga karena berbagai konflik yang terjadi pada Dee sebelumnya.

Kisah ini lazim terjadi dikalangan anak muda tetapi Debbie berhasil menyajikannya dengan baik sehingga kita tidak bosan dengan alur ceritanya.

Dengan gaya bahasa yang sesuai dengan ABG jaman sekarang, objek-objek besar yang ada di Jakarta, ambisi untuk kuliah diluar negeri novel ini sangat cocok buat anak-anak muda, selain itu nilai plus lagi untuk buku ini karena pada bagian penutup, penulis menyajikan gambar screenshoot facebook yang bagus sekali:D.

Lalu tak lupa di halaman "Catatan Penulis" terdapat kata-kata seperti ini:

"Yang ingin kukatakan pada kalian adalah, jangan menyerah pada keadaan! Hidup bukanlah untuk duduk, menunggu badai reda. Hidup adalah menari dalam hujan! Manfaatkan setiap kesempatan yang ada...""

Novel yang diangkat dari pengalaman pribadi penulis semasa SMA, Honey Money telah cetak ulang sebanyak lima kali, dari tahun 2010 hingga 2012, membuktikan bahwa novel ini memang cukup menyedot perhatian para penggemar teenlit. Judulnya cukup unik, dengan tebal buku yang lebih singkat dan padat yakni 248 halaman, covenya yang lucu dan berwarna cerah, ditambah lagi pesan-pesan moral yang terselip di antara cerita membuat buku ini layak untuk berada di rak buku anda.